Indopost.news – Gorontalo. Aktivis muda Gorontalo, Wahyu Pilobu, mendesak Polda Gorontalo agar terbuka dalam menangani kasus dugaan penyalahgunaan narkoba yang diduga menyeret anak Bupati Bone Bolango.
Menurut Wahyu, kepolisian harus menjunjung tinggi asas transparansi dan keadilan, tanpa melihat status sosial atau latar belakang keluarga pelaku.
“Ini soal keadilan dan kredibilitas institusi hukum. Jika benar ada keterlibatan anak pejabat, maka aparat harus lebih tegas, bukan malah bungkam atau melindungi,” tegas Wahyu kepada media, Sabtu (17/5).
Kasus ini mulai mencuat ke publik setelah beredar kabar di media sosial dan beberapa sumber lokal mengenai penangkapan seorang individu yang diduga merupakan anak dari kepala daerah di Bone Bolango, Ismet Mile.
Wahyu menilai, diamnya Polda Gorontalo dalam kasus ini justru menimbulkan kecurigaan publik dan dapat mencoreng integritas institusi.
“Kalau pelaku dari rakyat biasa, biasanya langsung diumumkan, disebar foto dan identitasnya. Tapi giliran ada nama besar di belakangnya, malah seperti dilindungi. Ini menciptakan ketidakadilan yang nyata di mata masyarakat,” lanjutnya.
Ia juga menambahkan bahwa Gorontalo saat ini tengah menghadapi darurat narkoba, dan tidak seharusnya aparat penegak hukum bersikap lunak terhadap pelaku, siapa pun mereka.
“Kalau Polda Gorontalo tidak berani bertindak karena tekanan politik atau karena pelaku anak pejabat, maka rakyat bisa kehilangan kepercayaan terhadap hukum,” tambahnya.
Wahyu pun mengingatkan Polda Gorontalo agar tidak bermain-main dengan kepercayaan masyarakat. Ia mendesak Kapolda Gorontalo untuk segera membuka informasi secara resmi, menjelaskan status hukum kasus tersebut, dan memastikan bahwa semua proses hukum berjalan tanpa intervensi.
Saat dikonfirmasi melalui whatsapp, Kabid Humas Polda Gorontalo, AKBP Desmont Harjendro membenarkan bahwa saat ini Polda Gorontalo tengah menangani kasus Dugaan penyalahgunaan narkoba.
“Kami memang sedang menangani kasus narkoba, untuk terduga pelaku belum kami rilis karena masih dalam penyelidikan dan pengembangan,” tutur Desmont.